Hari senin, tanggal 26 Januari 2009 mendatang akan terjadi gerhana matahari. Gerhana Matahari sendiri merupakan kejadian alam di siang hari saat bulan melewati/menutupi matahari dan untuk kali ini Gerhana Matahari yang terjadi adalah Gerhana Matahari Cincin. Gerhana matahari sendiri akan bermula pada pukul 15.20 WIB dan berakhir pada pukul 17.50 WIB, dengan puncak gerhana pada pukul 16.40 WIB. Fenomena Gerhana Matahari Cincin yang langka ini hanya bisa disaksikan di beberapa kota di Indonesia seperti di Tanjung Karang (Lampung), Serang (Banten), Tanjung Pandan (Belitung), Ketapang (Kalbar), Puruk Cahu (Kalteng), dan Samarinda (Kaltim).
Untuk daerah lainnya jangan kecewa dahulu karena tetap bisa menikmati Gerhana Matahari meskipun sebagian (Gerhana Matahari Sebagian) dan hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana model ini, kecuali Papua karena saat gerhana matahari berlangsung matahari sudah tenggelam. Gerhana Matahari Sebagian juga bisa dinikmati di sejumlah negara di bagian selatan Afrika, Madagaskar, India bagian Tenggara, Australia kecuali Tasmania, serta negara-negara Asia Tenggara
Wilayah di Indonesia bagian tengah dan timur dipastikan tidak akan bisa mengamati GMC kali ini secara penuh. Awal gerhana yang terjadi menjelang senja membuat beberapa daerah tidak bisa menikmati puncak gerhana, bahkan akhir gerhana. Namun uniknya, mengamati gerhana pada waktu senja tentu mengasyikkan.
Peristiwa Gerhana Matahari sendiri selalu terjadi setiap tahun di bumi dan panjangnya jeda waktu antara Gerhana Matahari yang satu dengan berikutnya membuat Gerhana Matahari Cincin kali ini terasa unik dan sangat sayang untuk dilewatkan. Sekedar Info saja pada 22 Juli 2009, Indonesia, khususnya di bagian utara, hanya akan dapat mengamati fase Gerhana Matahari Sebagian. Demikian pula pada 15 Januari 2010, wilayah Indonesia bagian barat juga hanya akan dilewati fase Gerhana Matahari Sebagian dan wilayah Indonesia baru akan dapat mengamati Gerhana Matahari Total lagi pada 9 Maret 2016 yang terjadi di sekitar Palembang, Bangka, Sulteng, dan Halmahera. Jadi, masyarakat Indonesia baru akan melihat gerhana matahari secara penuh pada tujuh tahun lagi.
Untuk melihat matahari harus menggunakan alat penapis cahaya yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari yang kuat agar tidak merusak retina mata. Sinar matahari dapat menimbulkan kebutaan temporer hingga permanen. Namun, kebutaan yang terjadi tidak seketika setelah melihat matahari, tetapi perlahan-lahan yang ditandai dengan berkurangnya ketajaman pandangan. Cara paling mudah dan praktis mengamati matahari adalah dengan menggunakan kacamata yang didesain khusus dan dilengkapi filter yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari. Kacamata model ini banyak dijual di toko peralatan astronomi maupun di internet.
Namun karena gerhana terjadi sore hari, bahkan di beberapa daerah di Indonesia terjadi menjelang senja, harus dipilih lokasi yang memiliki pandangan bebas ke arah barat. Hindari adanya gedung, pohon, atau obyek lain yang menghalangi pandangan ke arah matahari. Kendala utama saat mengamati matahari adalah cuaca. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia sedang memasuki puncak musim hujan hingga Februari nanti. Karena itu, awan tipis, apalagi mendung, menjadi ancaman utama dalam menikmati fenomena alam ini.
Selamat menikmati fenomena langka ini teman...
No comments:
Post a Comment